Wednesday, May 13, 2015

(Dorama) SAPURI: Kisah cinta di lingkungan kerja yang biasa saja



Title: サプリ /Sapuri /Suppli
Genre: Romance
Episodes: 11
Broadcast year: Summer 2006

CAST
Ito Misaki as Fuji Minami
Kamenashi Kazuya as Ishida Yuya
Eita as Ogiwara Satoshi
Shiraisi Miho as Yugi Yoko
Shida Mirai as Konno Natsuki
Ryo as Tanaka Mizuho
Asami Reina as Watanabe Yuri
Sato Koichi as Imaoka Kyotaro


Sapuri (Suppli) hanya seperti dorama romance pada umumnya. Menampilkan pesona Kamenashi Kazuya ketika masih berada unyu-unyunya. Di dorama ini Kame-kun akan jatuh cinta dengan perempuan yang lebih darinya; lebih tua, lebih mapan, lebih dewasa. Kisah cinta ini mengingatkanku pada Kima Wa Petto yang sukses membawa kisah cinta beda usia antara Matsu Jun dan Koyuki. Tapi Sapuri tidak se-ekstrim dan se-spektakuler Kimi Wa Petto. Meskipun kisahnya lebih real, nyata tapi ya biasa saja. Sapuri hanya dorama pada umumnya. Tidak terlalu bagus, tapi tidak jelek juga.

Cerita ini asalnya dari manga dengan judul yang sama yaitu Sapuri (english-Suppli) karya Mari Okazaki.  Kisah berputar tentang cinta di lingkungan kerja, yaitu di sebuah perusahaan kreatif (bidang periklanan). Ishida Yuya, seorang baito(pekerja sambilan)  jatuh cinta dengan Fujii Minami, seniornya. Sosok Minami yang dewasa, elegan, dan pekerja keras menjadikannya salah satu staff kreatif  yang berprestasi. Namun di balik kesuksesannya, Minami adalah penyendiri dan tidak terlalu aktif dalam percintaan. Setelah putus dari pacarnya, dia jadi lebih sering berinteraksi dengan teman-teman kerjanya.  Yuya, seorang baitomuda telah membuat perubahan dalam hidup Fujii. Kisah cinta Minami-Yuya akan dihiasi dengan cinta-cinta lain dari rekan kerjanya yang akan semakin membuat cerita di dorama ini berwarna. Tidak hanya kisah cinta pria-wanita, tapi ada juga kisah cinta ayah dan anak yang cukup menyentuh hati. Bagaimana kompleksitas kisah cinta antar rekan di satu tempat kerja? Mungkin Sapuri bisa sedikit menggambarkannya.

Alur cerita Sapuri lambat dan agak membosankan di awal-awal episode. Alih-alih kisah cinta Yuya-Minami, lebih dari separuh episode malah menceritakan rumitnya kisah cinta segitiga antara Tanaka-Ogiwara-Minami. Ogiwara yang galau memilih antara Tanaka dan Fujii, Affair Tanaka yang telah bersuami, dan kebingungan Fujii akan cintanya pada Ogiwara. Semua itu terlalu banyak menyita waktu dan berputar-putar. Selain itu, cinta bertepuk sebelah tangan Watanabe kepada Ishida juga mempersulit alurnya. Terlalu rumit kurasa. Masa iya sih dalam satu kantor bisa sampai muter-muter antara siapa suka siapa, siapa cinta siapa. :) . Tapi mungkin itulah hebatnya Jepang, meski banyak affair dan cinta di lingkungan kerja, itu tidak mengurangi kerja mereka.

Setelah Ishida berpacaran dengan Fujii, alur mulai mendingan meskipun kurasa hubungan mereka agak sedikit aneh, meskipun sedikit cute. Setidaknya tidak terlalu membosankan.  Kisah cinta antara Yamaoka dan Yugi justru terjalin dengan mulus, meski tidak tidak terlalu di ekspos. Kisah cinta ayah-anak antara Yamaoka dan Natsuki juga lucu dan imut. Pada awalnya Natsuki yang masih remaja memusuhi Yugi yang menjadi kekasih ayahnya, namun berkembang menjadi teman di ujung-ujungnya. Aku menikmati justru kisah mereka. Apalagi di episode terakhir ketika Yamaoka dan Yugi menghadiri resital piano Natsuki, sungguh hangat dan romantis.

img source: here


Banyak dialog-dialogtentang pekerjaan yang sangat cepat dan sulit dipahami. Aku rasa bagian ini tidak terlalu penting sehingga banyak kulewatkan di awal-awal episode. Bidang kreatif periklanan menjadi latar cerita dari satu kreasi iklan ke iklan lain. Baru kurasakan menarik menjelang akhir-akhir cerita. Klimaksnya di iklan jam tangan yang dibuat Fujii. "WATCHing with you" sepertinya akan sulit untuk dilupakan. Poin yang lumayan berhasil menjadi endingdorama ini.

Kamenashi Kazuya cukup mengesankan dalam memerankan karakter Ishida Yuya yang energik dan riang. Aku merasakan pesona charmingnya Kame-kun di sini. Namun justru sebaliknya, Misaki Itoh terlalu biasa menjadi seorang Fujii Minami. Maaf-maaf, tapi aku tidak merasakan gregetnya seorang wanita karier mandiri yang cantik dan sukses. (Bandingkan dengan Koyuki di Kimi Wa Petto). Eita, Ryo, dan beberapa pemeran pendukung lainnya juga cukup berhasil meskipun tidak bisa kukatakan outstanding. Nilai lebih untuk pemeran Natsuki-chan. So Kawaii and cool. 

Beautiful Kame :)

Lanjut lagi,...


Jika mau benar-benar mendalami dorama ini, sesungguhnya banyak pelajaran yang bisa didapatkan. Di dalam cerita ini banyak dipaparkan bagaimana proses kreatif dalam membuat iklan. Bagaimana menggali ide-ide kreatif yang berasal dari imaginasi dan juga lingkungan sekitar kita. Yahh, meskipun terkadang disampaikan dalam dialog yang kurang menarik. Satu hal yang paling kuingat hanyalah bagaimana proses Minami menemukan idenya untuk iklan jam tangan dan berakhir menemukan frase indah "WATChing with you...." .

Lagu pembuka, "You" yang dinyanyikan Kat-tun lumayan menghibur dan ehm...gimana ya? Aku tidak tahu lagu ini kok rasanya kurang chemistry, kurang masuk di ceritanya. Tapi beruntungnya, aku lebih dulu kenal lagu ini daripada dramanya, dan aku juga suka Kat-tun, jadi tetap menyenangkan mendengarkannya. Lagu lainnya yaitu Blue days dan Real Voice yang dinyanyikan oleh Ayaka, yahhh lumayanlah meskipun tidak terlalu memikat hatiku.



Good part: couple Yamaoka-Yugi, father-daughter's love, WATChing with you..., Kame-kun cuteness.
Bad part: Boring plot, too fast dialogue, mediocre main cast (Misaki Ito).

Itulah sekilas tentang Sapuri. Jika bukan karena Kame-kun aku tidak akan sempat menonton dorama (jadul) ini.

7/10

--------------------------------Net262


Wrist Watch. Why Watch? Because we watch it time to time, and the watch also watch us every time. 

0 comments:

Post a Comment