Title : Boku No Ita Jikan (The Hours of My Life)
Genre : Melodrama, romance, family
Episodes: 11
Broadcast year : Jan -March 2014
Theme song : Harukaze by Rihwa,
Yorokobi no Uta by Yuzu
CAST:
Miura Haruma as Sawada Takuto
Tabe Mikako as Hongo Megumi
Saito Takumi as Mukai Shigeyuki
Kazama Shunsuke as Mizushima Mamoru
Yamamoto Mizuki as Murayama Hina
Nomura Shuhei as Sawada Rikuto
Pernah nonton dorama penguras air mata 'One Litre of Tears'? Nah, Boku no Ita Jikan juga salah satu dorama tearjerker (pembuat mewek) yang patut diperhitungkan. Aku bahkan lebih suka dengan kisah dorama ini. Kenapa? Dorama yang mengangkat kisah penderita ALS (yang sekarang lagi booming dengan Ice Bucket Challenge itu) memberikan ending cerita yang sangat mengejutkan. Penasaran? Nonton sendiri ya. Review ini akan berisi spoiler jadi untuk kamu yang tidak ingin dispoilerin, bacanya sampai sinopsis saja ya, jangan masuk ke review.
Sinopsis:
Sawada Takuto, mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas, sedang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Puluhan wawancara kerja telah dilalui tapi tak membuahkan hasil. Takuto adalah anak pertama dari keluarga direktur rumah sakit dan pernah diharapkan oleh keluarganya untuk meneruskan sebagai dokter namun gagal. Keluarganya mengalihkan harapannya kepada Rikuto-sang adik- yang ternyata memiliki masalah kesulitan berkomunikasi dengan orang lain dan tak memiliki teman. Meskipun Takuto cukup populer dan mudah berteman dengan siapa saja termasuk para wanita, dia tidak terlalu yakin akan ada orang yang bisa tulus mencintainya, sehingga dia tidak pernah menjalin hubungan emosional dengan wanita. Hingga kemudian dia bertemu Hongo Megumi, teman kampusnya, di suatu wawancara kerja. Ketulusan Megumi meluluhkan hati Takuto dan merekapun akhirnya menjadi sepasang kekasih. Takuto pun berhasil mendapatkan pekerjaan tetap di suatu perusahaan. Di tengah kebahagiaan yang ia dapatkan, Takuto harus menerima kenyataan bahwa ternyata dirinya mengidap penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), penyakit yang belum ada obatnya, yang membuat penderitanya lumpuh pelan-pelan dan bahkan bisa meninggal dunia.
Bagaimana Takuto menghadapi semua itu? Bagaimana pula reaksi keluarga dan orang-orang terdekatnya? Nonton sendiri ya dorama ini. Dijamin, banjir air mata deh.
Sawada Takuto and Rikuto, Cute brothers |
Menguliti Dorama
(Spoiler Alert!)
ALS, penyakit mematikan yang belum ada obatnya, dan saat ini telah menjadi perhatian dunia berkat aksi para pesohor dengan ice bucket challenge-nya, dicoba diangkat oleh dorama ini. Boku no ita jikan mencoba menelusur lebih jauh kehidupan dan perasaan penderita ALS. Secara keseluruhan aku menilai dorama ini cukup berhasil membawa emosi dan perasaan penonton untuk ikut peduli dengan ALS.
Ide cerita dorama ini sebenarnya biasa saja, kehidupan dan perjuangan penderita penyakit akut. Sekilas mengingatkanku akan One Littre of Tears (doramanya Erika Sawajiri dan Nishikido Ryo) dan Yuuki (mini seri Kamenashi Kazuya). Yang istimewa adalah bahwa Boku no Ita Jikan memiliki momentum yang pas. Di saat dunia sedang heboh ALS, dorama ini juga ada. Tentu saja waktu yang pas ini mwnjadi nilai lebih tersendiri. Beberapa pencinta dorama pasti ingat, ALS pernah juga ditampilkan di dorama Code Blue meskipun bukan cerita utama, dan tidak banyak yang mengingatnya.
Alur cerita dorama ini rapi dan sangat mudah diikuti. Dorama ini memiliki pace/ kecepatan alur yang nyaman dan tidak memburu penonton untuk cepat menyelesaikan ceritanya. Meskipun santai dan pelan, tapi tetap menarik. Justru alur yang tidak terlalu cepat lebih bisa membawa penonton lebih masuk ke emosi karakter, terutama Sawada Takuto yang menderita ALS. Dan yang paling menarik dan jempolan untuk dorama ini adalah endingnya yang luar biasa. Jika di drama-drama lain diakhiri dengan tangis kesedihan karena kepergian sang tokoh utama yang sakit, maka dorama ini malah menghidupkan si tokoh utama yang berjuang tidak untuk melawan penyakitnya tapi untuk berdamai dan menjalani hidup dengan apa yang dia punya. Lebih dari itu, selalu ada sosok yang setia mendampingi dan bisa menerima kondisi itu? Sangat indah sekali.
Para pemeran tokoh dorama ini cukup baik. Miura Haruma berhasil membuatku mewek dan membayangkan sendiri jika aku di posisinya. Tabe Mikako juga lumayan berhasil dengan aktingnya meskipun bagiku kurang wah, tapi tetap bagus. Pemeran lainnya juga baik dan membentuk dorama ini menjadi lebih hidup. Yang patut diberi jempol selain Miura Haruma adalah juga Kazama Shunsuke yang berperan sebagai sahabat setia Takuto. Meskipun dia tidak menjadi pemeran utama, tapi aku bisa merasakan kehangatannya sebagai seorang sahabat. Pasti menyenangkan punya teman seperti dia.
Latar dorama ini lumayan lah, cukup baik untuk sebuah dorama. Aku suka apartemen Takuto yang tidak terlalu besar tapi tidak kecil juga. Sebenarnya itiu tipikal apartemen di Jepang sih. Aku jadi ingin punya juga satu. Hehehe..
Lagu temanya, salah satu adalah dari Yuzu berjudul Yorokobi no Uta atau Lagu kebahagiaan. Aku sendiri menjadi fans Yuzu dan selalu menyukai hampir semua karya duo musisi itu. Yorokobi no Uta juga sangat pas untuk dorama ini. Simak lagunya.
Akhir kata, Boku no Ita Jikan patut ditonton bagi kamu para pecinta dorama. Belajar dari Sawada Takuto yang mencari tujuan hidupnya, mencari arti waktu yang kita punya di dunia, dan selalu menerima kenyataan dengan lapang dada. Buatlah hidup menjadi berharga.
8.5/10
0 comments:
Post a Comment