Oke, setelah beberapa lama sejak terakhir aku membuat review dorama, kali ini aku akan sedikit mereview salah satu dorama terbaik tahun 2015 kemarin yaitu Shitamachi Rocket. Dorama yang juga menyabet penghargaan sebagai drama terbaik di Television DramaAcademy Award ke 87 ni membawa nama Hiroshi Abe yang sudah tak diragukan kemampuannya dalam berakting. Dan yang menjadikan dorama ini berkesan bagiku secara pribadi adalah kekuatan optimisnya, kepercayaan akan sebuah mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan, setinggi apapun mimpi itu. Yoi, Shitamachi Rocket adalah kisah penuh semangat dan inspirasi menggapai impian, setinggi rocket terbang di angkasa luas, mimpi pun tak terbatas. Jadi, jika kamu belum pernah nonton Shitamachi Rocket maka kamu harus nonton. Review ini berisi spoiler, jadi kalau kamu belum nonton silakan nonton dulu baru baca review selanjutnya ya, dan kita bisa diskusi bareng. Hehehe.
---
Title: 下町ロケット/ Shitamachi Rocket/ Downtown Rocket
Genre: Drama, Corporate
Episodes: 10
Broadcast period: October - December 2015
CAST
Abe Hiroshi as Tsukuda Kohei
Tsuchiya Tao as Tsukuda Rina, Kohei's daughter
Tatekawa Danshun as Tonomura Naohiro
Yasuda Ken as Yamazaki Mitsuhiko
Yamazaki Ikusaburo as Mano Kensuke
Baisho Mitsuko as Tsukuda Kazue, Kohei's mother
Kikkawa Koji as Zaizen Michio
etc...
---
Baiklah, mari kita
mulai!
Cerita
Shitamachi Rocket
adalah cerita adaptasi dari novel karya Jun Ikeido dengan judul yang sama yang juga memenangkan 145th Naoki Prize di tahun 2011. Shitamachi Rocket, seperti
judulnya adalah cerita tentang Tsukuda Kohei seorang ilmuwan yang kemudian berubah haluan
menjadi direktur perusahaan kecil berkaryawan 200 orang yaitu Tsukuda Manufacturing yang diwarisi dari ayahnya. Di perusahaan kecil ini Tsukuda tetap mempunyai mimpi besar yaitu
menerbangkan roket ke luar angkasa dan dia berhasil. Cerita yang luar biasa kan! Dorama ini juga dibagi dalam 2 arc/
bagian yaitu bagian roket dan medis. Bagaimana ceritanya sebuah perusahaan
kecil dengan mimpi besar akhirnya bisa menjadi perusahaan yang sangat
diperhitungkan kemampuan teknologinya di Jepang, bahkan menjadi perusahaan yang
menjadi bagian penting dari misi luar angkasa terbesar di Jepang? Sumpah keren! Dan, menurut
aku dorama ini cukup baik menyampaikan isi ceritanya.
The Shitamachi Rocket! |
Plot
Kisah ini berawal dari
kegagalan peluncuran roket Seiren yang direncanakan akan menjadi roket pertama
Jepang. Tsukuda Kohei adalah ilmuwan berbakat yang mengembangkan sistem roket Seiren
akhirnya mengundurkan diri dari JAXS tempat bekerjanya sebagai bentuk pertanggung-jawabannya.
Dia memutuskan untuk mengambil alih perusahaan keluarga sepeninggal ayahnya,
yaitu sebuah perusahaan kecil Tsukuda Manufacturing (Mfg) yang bergerak di bidang manufaktur. Meskipun
perusahaan kecil, Tsukuda Mfg memiliki produk-produk unggulan berteknologi tinggi dan
paten. Skill tenaga kerja dan riset di
Tsukuda menjadi senjata utama perusahaan ini, selain tentu saja kepemimpinan
Tsukuda yang sangat kharismatis.
Tsukuda Kohei masih menjadi peneliti JAXS |
Masalah pertamapun
muncul yaitu tuntutan pelanggaran paten dari perusahaan besar Nakashima atas mesin
bernama Stella yang dianggap mirip dengan salah satu mesin milik Nakashima. Tuntutan hukum tersebut
memperburuk keadaan perusahaan yang
memang sedang dalam kondisi kesulitan keuangan karena besarnya dana riset
perusahaan. Bantuan pinjaman modal dari Bank pendukung pun ditolak. Pengacara
yang menangani kasuspun payah di pengadilan. Dililit oleh masalah berat ini, Tsukuda
bertemu dengan pengacara handal Kamiya Shuichi dari mantan istrinya (Izumi Saya) yang juga pegawai
di JAXS. Seperti keajaiban, Tsukuda memenangkan kasus ini dengan uang ganti rugi
yang cukup besar! Ya, memang kita harus selalu percaya bahwa sesulit apapun
masalah pasti ada jalan keluarnya dan jalan itu kadang-kadang lebih indah dari
yang bisa kita bayangkan.
Di lain pihak,
perusahaan raksasa Teikoku Heavy Industries memiliki misi ambisius untuk menerbangkan
roket domestik yang seluruh bagiannya diproduksi di satu atap. Dalam 1 tahun,
tim roket Teikoku yang dipimpin oleh Zaizen Michio harus bisa membuat roket pertama
Jepang terbang di luar angkasa. Berkali penelitian dilakukan dan berkali pula
masalah muncul di proses pembakaran awal yang disebabkan oleh bagian valve. Setelah kesekian kalinya, Keji Tomiyama, peneliti utama Teikoku menemukan solusi untuk sistem valve itu. Namun, yang
menjadi kejutan adalah ketika mendaftar paten untuk sistem valve itu, Teikoku
ditolak karena sudah ada paten serupa sebelumnya. Siapakah yang memiliki paten
untuk komponen terpenting dalam roket itu? Ya, dia adalah Tsukuda! Perusahaan
kecil itu telah memiliki teknologi tinggi yang bahkan baru dimiliki oleh
perusahaan raksasa Teikoku. Di sinilah dimulai drama tentang roket dimulai.
Tsukuda Mfg |
Mimpi Tsukuda untuk
bisa menerbangkan roket sendiri tidak pernah hilang. Mengetahui bahwa alat temuannya
adalah komponen penting dari sebuah roket, Tsukuda memberanikan diri untuk
mengajukan perusahaannya sebagai pemasok valve untuk roket Teikoku. Tentu ini
hal tidak mudah dan penuh dengan liku-liku. Tapi, dengan skill tinggi dan
kualitas produk yang prima serta semangat membara seluruh anggota perusahaan
Tsukuda, akhirnya Teikoku menyetujui Tsukuda Mfg menjadi bagian dari
project roket. Pada waktu yang ditentukan, roket pertama Jepang berhasil
diluncurkan dengan sempurna, membawa mimpi dan juga harapan dari banyak orang,
dan Tsukuda Mfg menjadi bagian dari sejarah besar itu.
Arc kedua pun dimulai
yaitu munculnya saingan baru, perusahaan Sayama yang pimpinannya Shiina Naoyuki adalah jebolan
NASA. Sayama mengancam mengambil posisi Tsukuda sebagai supplier valve untuk
roket Teikoku. Selain itu, muncul tantangan baru juga yaitu permintaan dari Mano Kensaku, dokter Ichimura dan Sakurada-san yang meminta tolong Tsukuda Mfg mewujudkan mimpi mereka
membuat alat katup jantung buatan bernama GAUDI untuk anak kecil yang bermasalah dengan
kelainan jantung. Nah, bagaimana arc kedua ini
berlangsung aku akan skip ya, tapi yang jelas arc kedua ini gak kalah
serunya dengan yang pertama. Dan lebih serunya, di arc kedua ini, jumlah
villain-nya lebih banyak dan juga lebih menyebalkan.
Cast
Keren dan pas mantap
jaya! Hiroshi Abe tentunya selalu prima dalam akting perannya. Tsukuda yang
ambisius, kharismatis, optimis dan humanis sangat terpancar dari Hiroshi Abe.
Ya, selain tentunya karena memang si Om yang tingginya 189 cm ini sangat gagah
perkasa meski cuman berdiri saja.
Hehehe. Fisik sangat mendukung. I love you Om!
Pemeran kedua yang
menarik perhatianku adalah yang memainkan Shiina Naoyuki. Kenapa? Soalnya aku
setengah mati kesal sama orang ini. Nyebelin dan licik banget. Cara kameramen
mengambil ekspresi dia yang difokuskan ke mukanya (di-zoom segedhe layar) mungkin yang membuat
efek seringainya tambah kena. Sumpah, keselnya mirip sama kesalnya nonton tokoh
jahat di sinetron Indonesia. Lebay alias berlebihan.
Pemeran Zaizen-san
yaitu Kikkawa Koji juga bagus. Semakin dilihat
semakin kalem si bapak ini. Dan tentu saja juga semakin oke. Kalau dilihat dari
umurnya si bapak ini sudah 50an tahun tapi coba lihat bodinya dengan suit yang
selalu dipakainya. OMG, he’s perfect! Eh, kok malah fokus ke badan si bapak.
Hehehe. Dalam aktingnya yang tidak terlalu banyak, Kikkawa Koji-san berhasil membuatku
terpesona dengan kebijaksanaannya. Awalnya sih rada tidak suka tapi lama-lama
charm-nya keluar juga.
Para petinggi Tsukuda
Mnf juga pada keren aktingnya yaitu Yasuda Ken (tentunya), Tatekawa Danshun, Soko Wada, Ayumi Tanida, semuanya juga keren aktingnya. Si cantik Tao Tsuchiya juga lumayan bagus di sini.
Yang ganteng selain
Hiroshi Abe adalah Yamazaki Ikusaburo. Selain ganteng, dia juga berakting lumayan baik. Dia bisa
memainkan Mano yang nyebelin kemudian berubah menjadi Mano yang lovable banget.
Bedanya apa? Ya, benar! Kumisnya dihilangkan membuat dia jadi imut banget. Ada
yang setuju denganku? Meskipun agak sedikit kurang natural ketika karakter Mano Kensuke yang keras kepala tiba-tiba berubah
drastis 180 derajat menjadi baik banget.
Setting, Kostum
Untuk ukuran dorama,
seluruh setting di dorama ini keren
banget. Mau jalan-jalan di dalam pabrik? Bisa banget. Mau lihat ribuan
pekerja perusahaan? Ada juga scene-nya. Pokoknya paket komplit deh. Meskipun
ada sedikit kurang greget dikit di cgi pas mesin roketnya dinyalakan, tapi ya
tidak mengurangi dari estetika dorama ini sendiri. Great job!
Suka banget lihat
cowok pake suit. Seragam kerja juga rapi dlihat di sepanjang dorama. Sampai aku
memperhatikan jika tiap perusahaan punya seragam masing-masingnya. Well done
tim kostum.
OST
Suka OSTnya, cukup
intens di bebarapa bagian dan menambah ketegangan dari kisah yang disampaikan.
Sudah cukup sekian
sepertinya. Pokoknya Shitamachi Rocket wajib ditonton deh.
9/10
0 comments:
Post a Comment